Proyek Tol



TOL DEPOK-ANTASARI DIPERCEPAT SEBELUM 2014 (09/05/13)

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Achmad Hermanto Dardak mengatakan proses pembebasan lahan Tol Depok-Antasari (Desari) segera diselesaikan. Untuk mempercepat pembebasan lahan, pemerintah menggunakan Peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2006 yang merupakan perubahan dari Perpres Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pembebasan Lahan Untuk Kepentingan Umum.

"Karena undang-undang yang baru sedang dalam proses pengesahan, digunakan undang-undang yang lama untuk mempercepat pembebasan lahan ini," kata Achmad dalam Konferensi Nasional Menyongsong Pembangunan Kawasan Jembatan Selat Sunda di Universitas Indonesia (UI), Rabu, 9 Mei 2012.

Menurut Achmad, untuk mencapai target Tol Desari beroperasi pada 2014, pihaknya menggunakan Perpres untuk mempercepat pembebasan lahan. Proses awalnya adalah pendataan, kemudian dilanjutkan dengan musyawarah kesepakatan harga.

Selain Tol Desari, sejumlah tol lingkar luar yang menghubungkan Jakarta dan berbagai kota penyangganya ditargetkan beroperasi tahun 2014. "Nantinya semua akan ditargetkan beroperasi tahun 2014. Sekarang yang perlu dilakukan adalah mempercepat pembebasan lahan," ujar Achmad.

Tol yang menghubungkan Depok dengan Jakarta Selatan tersebut nantinya dapat dilalui warga Depok yang akan ke Jakarta tanpa harus melalui Jalan Margonda. "Demikian pula dengan jalan dari Jakarta Selatan menuju Serpong. Nanti semua lewat tol," katanya.

Sementara, Asisten Tata Praja Pemerintah Kota Depok, Sayid Kholid, mengatakan sebanyak 3.213 ruas bidang tanah di delapan kelurahan akan dibebaskan. Delapan kelurahan yang terkena Tol Desari adalah Kelurahan Pangkalan Jati (436), Gandul (98), Krukut (720), Grogol (402), Rangkapan Jaya Lama (327), Rangkapan Jaya Baru (572), Cipayung (375) dan Cipayung Jaya (278). "Totalnya ada 3.213 ruas bidang tanah yang akan dibebaskan," katanya.

Sayid mengatakan sampai saat ini belum ada penetapan harga karena masih dilakukan pendataan oleh Tim Appraisal. Tol Desari nantinya akan menghubungkan antara Depok dan sejumlah kawasan di Jakarta Selatan, antara lain Cilandak Barat dan Timur, Pondok Labu, serta Ciganjur. "Ditargetkan pada Juli mendatang proses musyawarah penentuan harga sudah dapat dilakukan," katanya.

Pembebasan lahan dibagi dalam dua tahap. Pertama untuk wilayah Jakarta Selatan dan Depok dan tahap dua untuk wilayah Depok-Bogor. Data untuk lokasi dan wilayah tanahnya berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama antara Kepala Kantor Pertanahan dengan Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jalan Tol Desari No. 120-1818-2007 tanggal 29 November 2007.

Sementara, anggota Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Tol Desari, Tito Sumardi, mengatakan proses pendataan sudah selesai pada 4 Mei 2012. Hanya, kata Tito, hasilnya belum dilaporkan secara resmi ke Kementerian. Juni nanti ditargetkan sudah masuk tahap musyawarah penentuan harga. “Kami belum bisa memberikan gambaran harga. Yang pasti akan di atas NJOP (Nilai Jual Objek Pajak),” katanya.

Panjang Tol Depok-Antasari adalah 22,82 kilometer. Sebelumnya rencana pembangunan akan dilakukan tiga tahap, yaitu tahap I sepanjang 6,85 km (Antasari-Cinere), tahap II 6,3 km (Cinere-Sawangan), dan tahap III sepanjang 9,44 km (Sawangan-Bojonggede). 

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/05/09/092402768/Tol-Depok-Antasari-Dipercepat-Sebelum-2014


PEMBEBASAN LAHAN TOL DESARI RAMPUNG 60% (19/03/13)

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menargetkan penyelesaian pembebasan lahan terkait pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari) pada 2013 ini.
Saat ini, proses pembebasannya sedang dilakukan di dua kelurahan, dari sebanyak delapan wilayah kelurahan yang akan dibebaskan di Kota Depok.

Asisten Tata Praja Pemkot Depok, Sayid Cholid mengatakan, dua wilayah kelurahan yang saat ini dikerjakan ialah, Pangkalan Jati dan Gandul. Tak hanya pembebasan, pembayaran atas lahan warga yang terkena pembangunan tol ini juga sudah dilakukan.
"Prosesnya sekitar 60 persen dan (warga, Red) sudah terima pembayaran," ujar Sayid, saat ditemui di Balai Kota Depok, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/3).

Sehingga, sisa perampungan pembebasan di kedua wilayah kelurahan ini, masih sekitar 40 persen lagi. Ia menjelaskan, proses pembebasan lahan ini pun masih terus berlanjut dan negoisasi penggantian harga di kelurahan lainnya yang ditawarkan, terus dilakukan.
Sayid menerangkan, Pemkot sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak dari 300 lebih bidang tanah di
Kelurahan Pangkalan Jati. Enam puluh persen proses pembebasan lahan di kelurahan ini ialah, dari sebanyak total 436 bidang tanah yang akan dibebaskan.

Sementara, pendataan sebanyak 98 bidang tanah di Kelurahan Gandul sudah dilakukan. "Target secepatnya. Mudah-mudahan (pembebasan dan pembayaran lahan, Red.) 2013 untuk di Depok ini selesai," ucapnya.
Sayid menegaskan, pengharapan akan selesainya pembebasan lahan ribuan bidang tanah di 2013 ini juga tidak hanya terhadap pembangunan Tol Desari, tetapi juga Tol Cinere-Jagorawi (Cijago).

Sayid menambahkan, nantinya bila pembangunan kedua ruas Tol ini rampung, maka keuntungan akan dirasakan warga Depok. "Orang Depok tidak kesulitan lagi. Tidak akan macet lagi," ujarnya.

Ia mengungkapkan, memang Pemkot tengah berupaya untuk membuka lahan yang berada di sisi barat Kota Depok, untuk memperluas jalan.

Sebab, terdapat kendala, yaitu kecilnya ruas jalan yang ada di Jalan Raya Sawangan, Depok. "Nanti jalanan jadi lancar, pulang-pergi juga enak," katanya.
Selain itu, bidang ekonomi khususnya bagi Kota Depok pun akan bertumbuh. Sebelumnya, pendataan terhadap ribuan bidang tanah yang terkena pembangunan Tol Desari ini, sudah dilakukan sejak tahun lalu.
Panjang Tol Desari ini pun ialah 22,82 Kilometer (Km). Pembangunan akan dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap I sepanjang 6,85 Km, yang membentang dari Antasari-Cinere. Kemudian tahap II 6,3 Km membentang dari Cinere-Sawangan, dan III sepanjang 9,44 Km, yaitu Sawangan-Bojong Gede.

Sementara ke delapan wilayah kelurahan di Depok yang terkena pembangunan proyek tol sepanjang 22,82 km ini ialah, Kelurahan Pangkalan Jati, Gandul, Krukut, Grogol, dan Rangkapan Jaya Lama. Tiga kelurahan sisanya yaitu, Rangkapan Jaya Baru, Cipayung, serta Cipayung Jaya.

Keseluruhan total bidang tanah yang rencana akan dibebaskan di delapan kelurahan ini ialah sebanyak 3.213 bidang. "Kecamatannya mencakup, Kecamatan Cinere, Pancoran Mas, dan Cipayung," kata Sayid.